Agus adalah hamba Allah ingin berbagi untuk kehidupan bersama yang benar di jalan Allah SWT, semua kehidupan ini hanyalah fana, selalu belajar dan terus perbaiki sampai sempurna...aamiin

DaftarPayTren

Breaking

1 / 3
2 / 3
3 / 3

Wednesday 17 February 2016

SAHABAT SEJATI

“Apakah masih ada sahabat sejati di Dunia, sekarang ini ... ???”  yang katanya “Jamane jaman Edan yen ora ngedyan ra keduman


O, iya sebelumnya kita bahas dulu apa Perbedaan antara “ teman “ dan “ sahabat “. Menurut saya pengertian “Teman” adalah orang disekitar kita ataupun dimasa lalu yang kita kenal seiring waktu datang dan pergi serta sebatas berbagi suka dan jarang sekali berbagi duka bahkan disaat kita duka dia bahkan tidak peduli terhadap kita... hahaha ... kok gitu ya karena terikat oleh ego dari sisi kemanusiaan orang tersebut. Misalnya kita memiliki teman diwaktu kecil ataupun saat sekolah pasti tau kan gimana rasanya.
Yah... begitulah...!!!

Sahabat “. Menurut penafsiran saya sahabat adalah seseorang yang disekitar kita ataupun dimasa lalu yang seiring berjalannya waktu selalu baik tulus serta ikhlas berbagi suka maupun duka bila ada sesuatu yang salah di kita dia selalu mengingatkannya dan dia peduli dengan kita tanpa rasa pamrih. Tapi, hehehe..... jarang sekali dan mungkin 1001.


Pada intinya Teman itu bisa berubah  menjadi musuh ataupun sahabat, tetapi sahabat bisa berubah menjadi apa saja selain musuh yang nyata. Dari pengamatan saya semua tergantung dari ke EGOAN diri masing masing pelakunya...
O, iya apakah “sahabat sejati itu pacar” karena katanya berbagi suka maupun duka... tidak sekali lagi tidak... “trus apakah istri atau suami kita atau keluarga kita ...???” hemmm... menurut saya tidak... pacar/istri/suami/keluarga tidak semua menjadi sahabat sejati.

Kenapa tidak...?

Pacar/Isri/Suami mereka berbagi suka dan duka tapi dengan seiringnya waktu ada kala mereka bosan ataupun tergoda olah warna-warni dunia dan mereka terkadang terpaksa oleh sesuatu yang mengikat statusnya, padahal dihati mereka “ bila saya tidak karena ini itu maka saya sudah meninggalkannya” waduhhh bahaya dunk..!!! hhh...parah emang manusia “ menus - menus kakean dosa”

Trus kalau keluarga gi...?? hemmm... tar dulu dah monggo ngopi + disumut rokoke... hhh
Ya keluarga ...keluarga adalah di mana kita bernaung berbagi ataupun dari mana silsilah asal usul kita, mereka bukanlah sahabat ataupun teman... tetapi keluarga dan tetap namanya keluarga kok gitu? Parah lo brooo> tapi keluarga bisa menjadi teman ...kareena begini, dikehidupan ini tuh selalu ada masalah jadi terkadang di keluarga itu terdapat perdebatan dikarenakan masalah kecil ataupun besar dan membuat komunikasi di keluarga menjadi renggang so... tau kan gimana? Ada gini ada gitu begini begitu...aduh ala iyeee... Hemm malah nyanyi Banyumasan xixixi...

Begini, “Pacar/istri/suami/keluarga” bukanlah sahabat tetapi mereka bisa menjadi teman yaitu teman hidup berbagi suka dan terkadang duka.

Dan jika...

Persahabatan itu termasuk harta yang tak ternilai. Harta bisa saja habis karena perputaran nasib, tapi hubungan persahabatan itu tetap ada.

Sahabat itu bukan seseorang yang selalu hadir dimanapun kau berada. Sahabat itu adalah seseorang yang tau menempatkan dirinya. Ia selalu menyediakan telinganya untuk mendengar semua keluh kesahmu, merelakan pundaknya sebagai sandaran saat kau tergugu dalam isak tangis. Dan ia adalah orang pertama yang ikut merasakan kebahagian saat melihat ataupun mendengar kebahagianmu. Walau kadang kau lupa berbagi kebahagian dengannya.

Sahabat itu bukan berarti ikut campur menyelesaikan semua masalahmu. Tetapi dia memberikan mu ruang yang cukup untuk kau bisa memikirkan solusi dari masalah tersebut. Dan merespon dengan jujur dan objektif setiap dimintain pendapat. Ia juga orang yang tak mau melihat mu kecewa, makanya ia selalu mengingatkan saat kau melangkah ke arah yang salah. Mensupport mu saat kau ditinggalkan lingkungan mu, mema’afkan mu saat kau pernah tanpa sadar membuatnya tersakiti.



Sahabat yang baik itu bukan berarti kau harus tau semuanya tentang dia dari A sampai Z, tapi kau bisa dengan sangat yakin mengatakan, ‘Sahabatku tak mungkin melakukan itu. Jikapun dia sampai melakukannya, pasti ada hal kuat yang mendasarinya’, jika ada orang lain yang coba menghasut.


Persahabatan itu bukan berarti tanpa perbedaan.
Ia tentang bisa saling menghargai, bukan saling memanfaatkan. Persahabatan itu juga bukan tentang memahami dan mengerti, karena seorang sahabat tetap bisa menerima hal yang tidak mungkin dimengerti atau dipahami oleh orang lain.

“Sahabat sejati tak kenal ruang dan waktu...
selalu menemani dan peduli...
berbagi suka maupun duka ...
tak kenal pamrih...
cukup dengan mengingatnya serta selalu menjaga kepercayaan yang dia berikan kepada kita...
Tempat mengadu...
Tempat bertumpu...
Selalu ada ruang untuk kita...
Selamanya dan selamanya...
Dan Dialah “ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA”  bagiku tapi aku tak tau kalau bagimu“

Sakjroning urip...
Nano sanak nano kadang...
Ibu bapak bopo biyung...
Istri anak bondo sak kabnehane tansah ilang...
Kang siji dipun agemi...
Teguh rahayu amurbeni...
Jejeg madep mantep...
Lungguh tanpo owah...
mlaku tansah mantep...
Laku tumindak ingkang becik...
Anyekel cahya...
Ikhlas lan waspada...

Elingo jenengsiro putraningsun asaliro ono iki soko manunggaling roso sejati, duk naliko manunggaling bopo lan ibuniro, sakarone manunggal sawiji, rangkul-rinangkul, tan purun pisah jaji, lamun roso sakarone durung midjil, lha iku ananiro ing madyo, podo marmo jenengsiro ojo wani-wani marang wong tuwoniro, yektine kang anjangkung klawan dadio pepayungiro sinebut payung tunggal jati.





يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًفَادْخُلِي فِي عِبَادِيوَادْخُلِي جَنَّتِي

“Yaa ayyatuhannafsul muthmainnah…irji’i ila rabbiki radhiatan mardhiyah…fadkhuliy fii ibadii…wadkhulii jannatii”...



“Hai jiwa yang tenang…kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai….masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku ” (QS al-Fajr 89: 27-30)





قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ…. لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ



“Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam…. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al An’am : 162 – 163)




Sekian dan Terima Kasih

Marilah kita berbagi “ ILMU “
Bila ada yang salah jangan digunakan bila ada yang baik pergunakan
Gunakanlah segala sesuatu dengan bijak dan seimbang
Agar tidak goyang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

No comments:

Post a Comment

dari hati ke- hati untuk hidup ini lebih baik

Adbox